Rabu, 19 Desember 2012


Periodesasi Sejarah Agama Hindu

Zaman pertengahan sampai kemerdekaan India

Makalah
Disusun untuk memenuhi syarat pada matakuliah Hinduisme
Oleh :
Ratna Hildya Astuti
(1111032100033)


       I.            Pendahuluan
  Hinduisme juga telah dipengaruhi oleh aspirasi dan kebutuhan manusia dari waktu ke waktu ini memperkaya agama yang berasal dari India ini dan telah mengalami modifikasi secara terus menerus searah dengan perkembangan pemikiran dan kebutuhan masyarakat. Sebagai akibat Hinduisme adalah percampuran sekte, pemujaan doktrin yang memberikan pengaruh yang sangat besar pada kebudayaan. India dalam arti yang luas yaitu yang meliputi Negara India dan Pakistan sekarang adalah suatu bagian dari benua Asia yang penting dan berpengaruh besar dalam hamper segala lapangan terlebih-lebih dimasa yang akan datang. India adlah sutu negeri yang mengandung penuh pertentangan dan perbedaan

A. Sejarah India
             Lembah Hindus, sejak 3300 Sm di India barat, diikuti oleh Tamadun Veda yang member asas kepada penumbuhan agama Hindu dan Aspek-aspek Budaya yang lain dalam masyarakat India purb. Sejak sekitar 550 SM, banyak kerajaan dari republic berdaulat yang dikenali sebagai Mahajanapada ditubuhkan diseluruh Negara. Empayar yang ditubuhkan oleh dinasti Mauryadibawah Maharaja Asoka menyatukan kawasan Asian Selatan pada abad ke-3 SM. Sejak 180 SM, menyusulnya serangan berturut-turut dari Asia Tengah, termasuk yang dibawa yang dibawa oleh Parthia dan Kushan dibahagian barat laut Subbenua India,sejak abad ke-3 M, Dinasti Gupta menyaksikan Zaman yang dikatakan “Zaman Keemasan India”.
kemudian serangan dari Asia Tengah anatar abad ke-10 dan ke-12, kebanyakan India utara  tertakluk dibawah pemerintahan Kesultanan Delhi, dan kemudiannya Dinasti Mughal.                             Maharaja-maharaja Mughal beransur-ansur mengembangkan kerajaan mereka untuk meliputi bahagian besar subbenua. Bagaimanapun, beberapa Negara pribumi seoerti Empayar Pijayanagara berkembang maju, terutamanya di selatan. Pada abd ke-17 dan ke-18, keagungan Mughal merosot dan geliran Empayar Marartha untuk mendominasi. Sejak abad ke-16, beberapa Negara Eropa, termasuk Portugal, Belanda, Prancis, United Kingdom, mula tiba sebagai pedagang yang kemudiannya mengambil kesempatan terhadap ketegangan hubungan antara kerajaan-kerajaan tempatan untuk menubuhkan jajahan di India. Menjelang tahun 1856,kebanyakan India tetakluk di bawah kawalan Syarikat Hindia Timur Inggris.
A.        Kerajaan-kerajaan Akhir Bangsa Arya
               Kedatangan bangsa Arya di India telah memberi pengaruh besar dalam sejarah perkembangan Bangsa India sendiri. Bangsa Dravida yang sebelumnya telah menempati India telah memberi tiga reaksi pasca serangan bangsa Arya. Kelompok pertama adalah mereka yang menolak kedatangan bangsa Arya dengan memberi perlawanan sampai mati. Kelompok kedua yaitu mereka yang akhirnya menyingkir ke daerah selatan, Deccan dan Bihar. Kelompok ketiga adalah yang kemudian melakukan asimilasi dengan bangsa Arya, yang kemudian melahirkan budaya baru.
                Fokus peneitian para ilmuan sejarah masih masih berkisar pada budaya yang telah dihasilkan oleh percampuran bangsa Arya dan Dravida tersebut, atau yang kemudian sering dengan kebudyaan Indo-arya. Alasan utamanya adalah bahwa percampuran tersebut selanjutnya melahirkan sistem budaya dan poitik yang lebih mudah untuk dirunut pada sejarawan. Pengaruh selanjutnya dari budaya Indo-arya adalah munculnya perbagai budaya seperti Bahasa Sansekerta, Upacara Keagamaan, dan hal-hal sacral lainnya. Selain itu adalah kemunculan dan berkembangnya Agama Hindu yang menjadi agama terbersar di India sampai sekarang.
                Sebagai bangsa pendatang, Arya memandang orang-orang Dravida adalah sebagai penduduk yang lebih rendah dari bangsa Arya. Namun hal itu tidak menutup kemungkinan Bangsa Arya mengakui bahwa Bangsa Dravida merupakan Bangsa yang kaya yang telah mengembangkan peradaban dan kebudayaan yang cukup tinggi. Jika dilihat kembali, sistem kepercayaan telah menjadi dasar utama dalam kultur masyarakat India dalam sistem sosial. Eksistensi kasta sebagai pembagian kelas masyarakat India merupakan bentuk nyata yang tidak terhapus begitu saja hingga saat ini. Brahmana sebagai kasta tertinggi di India tetap dipegang oleh bangsa Arya sendiri, sementara Ksatria, dan Waisya yang mesti mengikuti hokum yang telah dibuat oleh para Brahmana.
                Pengaruh yang signifikan dari bangsa Arya yang selama ini banyak dikaji adalah munculny abanyak kerajaan bercorak Arya. Proses kultural yang berlangsung hingga abad ke-7 sebelum masehi kemudian melahirkan sejarah politk bangsa India yang sangat panjang. Pada periode ini suber sejarah India semakin terang dengan perlbagai iniformasi tertulis dari dalam India maupun dari catatan asing. Beberapa kerajaan penting pada masa awal perkembagnan Arya dalah Gandhara, Kosala, Kasi dan Maghada.
                Tetapi sampai sekarang hanya kerajaan-kerajaan yang mempunyai pengaruh besar saja yang dapat diakses dan dikaji. Hal karena terbatasnya sumber sejarah yang menerangkan perihal tersebut. Selain itu kita tahu India mempunyai wilayah yang cukup luas, dan tidak memungkinkan dikaji kerajaan-kerajaan yang terseban seantero India. Dari sekian banyak kerajaan, mungkin yang dapat diakses dan dikaji karena mempunyai peranan penting dalam perkembangan peradaban di India. Salah satunya adalah Maghada.
Konon pengembangan dan penyebarab agama Budha juga terjadi di daerah Maghada. Tepatnya Benares}. Meskipun agama Budha belum sepenuhnya di kenal oleh masyrakat luas.
Pada masa kerajaan Maghada terdapat beberapa dinasti yang bergiliran memegang tampuk kepemimpinan di India/Maghada.
1.         Dinasti Sisunaga
Dinasti Sisunaga merupakan dinasti pertama yang memegang tampuk kepemimpinan di kerajaan Maghada. Dinasti ini setidaknya pernah dipimpin oleh sembilan raja yaitu: Saisunaga, Kakavarna,  Kshemadarman, Kshemajit, Bimbisara, Ayatasatru, Darsuka, Udaya, Nandivadana.
2.         Dinasti Nanda
Dinasti Nanda juga pernah berkuasa atas kerajaan Maghada, tepatnya pada 413-322 SM. Raja-raja yang pernah berkuasa pada dinasti Nanda juga berjumlah sembilan orang, seperti halnya dinasti Sisunaga. Pada masa dinasti ini banyak sekali ketidakstabilan pada pemerintahan, hal ini dibuktikan dengan banyaknya raja pada kurun waktu yang kurang dari satu abad. Sehingga pada akhirnya dinasti ini berhasil dikudeta oleh Chandragupta dari Maurya, yang kemudian mendirikan dinasti baru yaitu dinasti Maurya.
3.         Dinasti Maurya
Pada masa dinasti Maurya merupakan dinasti yang mampu membawa India pada masa kejayaannya. Pada 322 SM Chandrgupta naik tahta dari hasil kudeta yang dia pimpin dari kekuasaan dinasti Nanda.
             Hal penting yang patut dicatat pada masa Chandragupta adalah perisnggungan India dengan bangsa asing, tepatnya kekaisran Macedonia yang dipimpin oleh pemimpin agung Alexander the great (iskandar zulkarnain). Peristiwa ini berlangsung dua tahun sebelum Chandragupta naik tahta. Kedatangan Macedonia tidak hanya mempunyai maksud politis saja tetapi juga misi penyebaran budaya barat ke daerah timur. Beberapa sumber mengatakan bahwa ekspansi Alexander the great tidak mempunyai motif politik sama sekali, karena pasukan Macedonia hanya lewat saja dan tidak meneruskan penyerangan kea rah timur, dan bahkan mereka kembali lagi ke barat (Eropa).
4.         Dinasti Sungha
Dapat dikatakan bahwa Dinasti Sungha actor yang berperan penting dalam mengembalikan keberadaan Agama Hindu yang sempat tenggelam pada masa raja Ashoka, dengan keberhasilannya membunuh Buhadratha tahun 185 SM. Mulai saat itu sampai tahun 1875, Sungha dan keturunannya berhasil menguasai Maghada. Seperti yang telah disinggung, bahwa Sungha kembali memberi angin segar kepada pemeluk Hindu dan khususnya Brahmana untuk kembali mengembangkan Agama Hindu.


5.         Dinasti Kanya
Setelah berakhirnya kekuasaan Sungha atas Maghada, maka kekuasaan sesudahnya diambil alih oleh Dinasti Kanya. Dinasti Kanya memerintah dalam kurun waktu antara 175- 128 SM. Sejak masa Kanya berkuasa muncul kerajaan-kerajaan kecil semisal Andhra, Parthi, dan Kushan.
                Selain perkembangan politik yang kuat di India, hal penting yang patut dicermati adalah lahir dan  berkembangnya Agama Hindu.  Peninggalan‑peninggalan selain pemerintah atau politik dan Hindu, yang menjadi cirri khas, juga masih banyak peninggalan yang lain, meliputi seni kesusastraan dan juga Jainisme dan tentunya Agama Budha.
                Dalam bidang kesustraan terdapat beberapa buku catatan perjalanan. Ada dua buku penting yang muncul pada masa Arya. Buku tersebut adalah Aranyaka (Kitab Hutan) dan Upashisad, yang merupakan hasil kerja dari teosofi yang berisi renungan mistik bagi para murid lanjutan. Buku tersebut dibuat guna memudahkan tafsir terhadap kitab suci Weda yang membingungkan. Untuk menafsirkan weda diperlukan buku-buku yang digunakan untuk menafsirkan. Ada dua kelompok jenis buku yang digolongkan sebagai tafsir weda. Pertama adalah sruti. Yaitu kitab yang dianggap sebagai wahyu dari Brahma sang pencipta. Kedua adalah smerti. Yaitu hasil ingatan ataupun kebiasaan para pendeta yang juga disebut sebagai wedangga atau anggota weda.

                Selain berkembangnya agama Hindu, di India, terutama pada masa Arya, juga berkembang Jinisme dan Agama Budha. Pada abad 6 SM proses pembaharuan dalam bidang agama terus berlangsung dan terus berlanjut. Tidak hanya sekedar kecil-kecilan tetapi langsung besar. Muncul dua tokoh penting dalam perombakan bidang keagamaan, yaitu Budha Gautama dan Vardamana Mahavira. Keudanya mempunyai banyak persamaan. Diantaranya adalah; pertama keduanya berasal dari masa yang bersuasana Samkya yang nantinya memberikan pengaruh besar terhadap sifat ajaran rohani yang mereka ajarkan nanti. Kedua, mereka berasal dari kalangan yang sama, yaitu ksatria atau prajurit, yang dalam status sosial merasa disepelekan oleh kalangan Brahmana. Ketiga, mereka mendirikan perkulmpulan-perkumpulan atau biara-biara agama yang di dalamnya terdapat pengikutnya yang hidup dalam cinta kasih, tidak mencuri, dan tidak berdusta. Satu lagi bahwa Vardaman merupakan salah satu anak dari Budha Gautama.
C.         Masuknya Islam di India
              Hinduisme berkembang dengan baik, sampai kedatangan islam, dalam mengakodomasikan, jika bukan menyerap semua tantangan dalam bentuk agresi dari luar dan perpecahan dari dalam. Islam memberikan pengaruh ganda bagi Hinduisme. Di satu pihak, Islam menganjurkan perpindahan agama; di pihak lain, Islam mendorong kecenderungan yang lebih egaliter dan monoteistik bagi kaum Hindu. Kemudian muncul tokoh-tokoh untuk menjebatani jurang pemisah antara keduanya. Kabir (abad ke ‑15), guru anak (1469 ‑ 1538), dadu (1544-1603).[1]

               pada masa khulafa rasiydin, berbagai upaya dilakukan untuk menyebarkan Islam di Wilayah India. Pada tahun 16 H (636) khalifah umar mengirimkan pasukan persia dibawah pimpinan Saad bin Abi Waqas. Beliau berjuang selama 16 tahun, akhirnya dapat menguasai seluruh Persi kemudian diperluas ke khurasan dan diteruskan ke India.

1. Pengaruh Islam di India[2]
di zaman pemerintah chalifah-khalifah, mulai dari khalifah Abu Bakar, Omar dan keturunan mereka pengaruh Islam lambat laun bertambah luas. Dengan mencapai kemenang-kemenanganyang gemilang bang Arab dibawah panji Islam menaklukkan negeri-negeri Palestina, Syria, Mesir, Afrika Utara, Spanyol, Irak dan Iran (Persia), sehingga pada tahun 75 Hijrah kerajaan dari keturunan-keturunan Khalifah Omar telah berbatas disebelah timur dengan tanah India dan Tiongkok. Khalifah yang menguasai Iran dan berdiam di Bagdad
2. Kerajaan Delhi
Setelah Muhammad Ghuri meninggal, maka daerah-daerah India diperintah oleh panglima besarnya yaitu seorang Turki. Ditahun 1206 kuasaannya sudajh cukup diperkuatkanya dan ia mengambil nama Sultan Delhi. Sebenarnya ia bukan keturunan raja, melaikan seorang hamba raja. Raja-raja itu memerintah kesultanan Delhi mereka itulah raja-raja Islam pertama dan merdeka di India.
3. Kerajaan Mughul 1526-1857
Bagaikan angin topan tentara Mughol yang dipimpin oleh Babar menyerang dengan cepat dan terus menduduki India Utara. Persekutuan Hindu yang dikepalai oleh Rana Sangha tidak dapat lagi menahan mereka, lebih-lebih setelah kota Delhi jatuh. Kekalalahan pada dua tempat perjuangan yaitu di Khanua dan Ghaghra rupanya sudah menentukan nasib India. Pada tahun 1529 Babar telah dapat menguasai suatu daerah yang luas, mulai dari Turkistan sampai teluk Banggala yang akan menjadi pangkal Mughol baru. Sejak itu Sultan Babar berusaha memperteguhkannya.
4. Hindustan sesudah wafatnya Aungrazib[3] 11707-1857
Seperti pada permulaan pemerintahannya Aungrazeb berseteru dengan saudara-saudaranya, begitu juga dengan puteranya yang ketiga itu masing-masing menuntut haknya akan menjadi Sultan. Muazzam bertempat jauh di Kabul, yang dua orang lagi Azam dan Kanbakhsh bersama-sama dengan sultan di Deccan waktu ia wafat. Ternyata bahwa Muazzam lebih cakap diantara mereka              saat ini Islam di india adalah agama ke dua terbesar setelah agama Hindu. Sekitar 17% penduduknya merupakan muslim. Islam merupakan agama dengan tingkatan pertumbuhan terbesar di india dan penduduk Islam. Kedua terbesar di dunia ( setelah indonesia) . Namun sebelum abad pertenghan, kondisinya tidak seperti itu.
Daratan India dominan dipengaruhi oleh agama dan kebudayaan Hindu atau budha salah satu raja terkenalnya adalah Ashoka ( 273-232 ) dari kekaisaran maurya ada beberapa versi sejarah yang menuliskan bahwa Islam masuk melalui jalur perdagangan pada abad  ke-8 M. namun, ada juga yang menyebut bahwa Islam telah ada di india sejak kurun pertama tahun Hijriah atau sekitar abad ke 7M.
Penyebaran Islam dalam Sejarah Islam di India berlangsung secara bertahap Islam masuk melalui pembaruan kebudayaan setempat. Pada abad-abad tersebut, para imigran dari hadhramaut (daerah yaman) mulai membanjiri daratan india, sebagai pedagang maupun juru dakwah. Puncaknya adalah ketika kekaisaran Mughal oleh babar, keturunan Timur Lenk, penguasa mongol, pafda 1526 Masehi.

        B.  Penjajahan Inggris
                 seperti orang belanda, orang Inggris juga mula-mula  hanya mencari perhubungan berniaga saja. Ditahun 1600 mendirikan “East Indian Company of London” mereka juga mengirim kapal-kapal ke jawa dan kepulauan Maluku dan mempunyai benteng di Ambon, akan tetapi sejak 1623 mereka meninggalkan kepulauan itu. Ditahun 1612 kongsi itu memdapat izin di surat (Gujrat). Inilah permulaan kekuasaan orang Inggris di India.        
disebelah tenggara Kongsi Inggris mendapat sebidang tanah dekat pada kota Protugis San Thomas yang sudah mulai mundur. Ditahun 1639 mereka mendirikan benteng disana yang menjadi permulaan kota madras dan disebelah bagian barat kota Bombay yang dikuasai oleh protugis yang diberikan sebagai mahar kepada putri Catharina Braganza dari protugis yang kawin dengan raja Inggris, Charles II ditahun 1661. Dengan sendirinya kota itu menjadi milik kerajaan Inggris.  
                 jadi diabad ke-17 kerajaan itu sudah kerajaan itu sudah menduduki  beberapa tempat yang penting dikelilingi India sebelah laut dan mudah akan menguasai negeri itu. Sementara itu mereka membujuk-bujuk sultan-sultan Moghul di Agra dengan macam-macam jalan. Mula-mula seorang utusan resmi dari raja Inggris sendiri datang mengunjungi Sultan Jahangir. Perang Inggris dan Perancis di India.
                 Hampir selama abad ke-18 antara Inggris dan Perancis tidak berkeputusan di India untuk merebut kuasa disana. Kerajaan-kerajaan itu Satu-satunya mencari kepentingan sendiri dengan mengadakan perjanjian dengan raja-raja di India yang sudah tahu pula memilih pihak yang menguntungkan bagi mereka. Perang antara Inggris dan Perancis di Eropa menimbulkan perang di India antara mereka, akan tetapi ada juga perang yang dilakukan oleh kedua belah pihak saja semata-
mata untuk mengusir pihak yang lebih lemah dari India.                Masuknya orang-orang Inggris sebagai penjajah membuat Hinduisme menghadapi situasi yang berbeda secara kualitatif. Masuknya penguasa Inggris mengurangi kekutan Islam, namun Hinduisme harus menghadapi sebuah kekuatan baru, yakni agama Kristen Tokoh reformasi Hindu pertama adalah Raja Rammohun Roy berusaha untuk membenarkan monotaisme yang berbasis Vedanta. Sekitar 1830, dia mendirikan gerakan Brahmo Samaj di wilayah Bengal untuk melanutkan perjuangannya. Kemudian di akhir abad ke-19, Swami Dayanada Saraswati mendirika gerakan Arya Samaj di Bombay, memperkuat keabsolutan Weda yang telah dicetuskan oleh gerakan Brahmo Samaj[4].
Menjelang akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, perkembangan Hinduisme mengalami sebuah proses pembaliakan. Pada perkembangan sebelumnya, tradisi Hinduisme memperkeras posisinya untuk mempertahankan otoritas Weda karena dibawah tekanan Buddhisme, Jainisme dan Materialisme.
 
C.        Kemerdekaan India   
Pertama yang harus dipecahkan setelah India dan Pakistan menjadi Negara merdeka dan berdaulat pada 15 Agustus 1947 ialah pembagian daerah dan perpindahan penduduk yang ingin atau yang dipaksa pinjdah dari Negara satu ke Negara yang lain[5]. Soal yang maha hebat ini telah di baying-bayangkan pemimpin-pemimpin di India setelah persatuan muslim terpikat oleh teori dua Negara yang menuntut akan mendirikan Negara baru terlepas dari India, yang didalamnya termasuk provinsi-provinsi yang sebagian besar diduduki oleh rakyat beragama Islam. Sejak tuntutan itu jadi kenyataan, orang telah insyaf bagaimana sukar dan sulitnya akan menjalankan pemisahan dan perpindahan rakyat yang berjuta-juta dan menyerahkan pemerintahan Inggris yang sentral dan bulat kepada dua Negara yang berdaulat.

            Pada awal kemerdekaan yaitu perpindahan penduduk secara besar-besaran akibat pecahnya jajahan Inggris menjadi India Pakistan serta pengintegrasian K.I. 600 kerajaan-kerajan kecil yang diperintahkan oleh pangeran-pangeran ke dalam Negara kesatuan India. India menyusun kerangka kehidupan kenegaraanya dalam bentuk suatu undang-undang dasar yang mulai berlaku pada tanggal 26 januari 1950. Sejak tanggal ini pula India resmi menjadi Republik India dengan presiden sebagai kepala negaranya, dan perdana mentri sebagai kepala pemerintahnya, slah satu tujuan India adalah untuk mencapai kemerdekaan ekonomi yang diusahakan melalui pembangunan ekonomi dan social berencana melalui berbagai Repalita yang di mulai sejak April 1951.   

KesimpulanBahwa India dipengaruhi oleh kebudayaan Hindu, dalam sejarah India dianggap sebagai permulaan zaman pertengahan dan dimulainya Zaman Mughal.Penyatuan  kebudayaan  Islam  dan Hindu membawa  kejayaan  bagi  India  yang tercermin dalam seni, sastra, bahasa dan arsitekturnya. Pada abad ke-13, 14 dan 15 tersebut, India menyaksikan lahirnya pujangga-pujangga besar







DAFTAR PUSTAKA
Ali . Matius. Filsafat India Sebuah pengantar Hinduisme & buddhaisme. Tangerang: SANGGAR LUXOR. Cet ke-1 2010.
Hadiwijono, Harun. Agama Hindu dan Budha. Jakarata: BPK Gunung Mulia. Cet ke-17. 2010http://www.scribd.com/doc/49927330/Sekelumit-Sejarah-India
Singh, Dharma Vir. Hinduisme Sebuah Pengantar. Surabaya: PARAMITA. 2006
Molia. India Sejarah Politik dan Pergerakan Kebangsaan. Jakarta: Balai Pustaka.



[1] Sharma, Arvid. “Hinduism” dalam our Religion, hal. 39.

[2] Mulia, “India SEjarah Politik dan Pergerakan kebangsaa”, hal. 50
[3] Mulia, “India SEjarah Politik dan Pergerakan kebangsaa”, hal. 70
[4] Jesuit Scholars, Religious Hinduism, hal. 27
[5] Mulia, “India SEjarah Politik dan Pergerakan kebangsaa”, hal. 318

Tidak ada komentar:

Posting Komentar